Ideologi Pendidikan Islam yang Terkandung dalam
                                  Surat Al-Alaq ayat 1-5




Al-'Alaq 1-5
" Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan , Dia telah Menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmu-lah Yang Paling Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya".

Al-Quran dan Hadits (Materi Al-Hashr (59) :21)




“Konsep Berfikir”
          Objek yang dipikir adalah Al-Qur’an. Al-Qur’an adalah informasi yang diberikan Allah yang berkenaan dengan duniawi dan akhirat.
Ayat dan terjemahan surat Al-Hashr (59) : 21
“Kalau sekiranya Kami menurunkan Al Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah.  Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.”
Berfikir adalah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-hubungan sesuatu yang menjadi ia tahu atau ssuatu kegiatan yang melibatkan otak kita bekerja. Hanya proses berfikir yang hakiki saja yang menghasilkan kebangkitan itu. Hal yang terpenting adalah konsisten.

Tafsir Surat An-Nisa Ayat 9 PENDIDIKAN LIFE SKILL



A.        Ayat dan Terjemah Surat An-Nisa Ayat 9

وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْتَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.
Artinya: Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir
terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. (An-Nisa/4:9)

B.       Kandungan Tafsir Surat An-Nisa ayat 9

Surat an-Nisa’ ayat 9 ini menerangkan bahwa kelemahan ekonomi, kurang stabilnya kondisi kesehatan fisik dan kelemahan intelegensi anak,
Ayat ini juga menjelaskan mengenai harta waris. Turun sebagai peringatan kepada orang-orang yang berkenaan dengan pembagian harta warisan agar jangan menelantarkan anak-anak yatim yang dapat berakibat pada kemiskinan dan ketakberdayaan.
 

C.      Pendidikan Life Skill (kecakapan hidup)

Pendidikan life skill adalah kecakapan hidup yang dimiliki oleh seseorang untuk berani menghadapi problema kehidupan secara wajar, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan kemampuan, kesanggupan dan ketrampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk menjaga kelangsungan hidup dan pengembangan dirinya. Kemampuan mencakup daya pikir, daya kalbu, dan daya raga.

Pendidikan Kecakapan Hidup (life skills) lebih luas dari sekedar keterampilan bekerja, apalagi sekedar keterampilan manual. Menurut Jecques Delor mengatakan bahwa pada dasarnya program life skills ini berpegang pada empat pilar pembelajaran yaitu sebagai berikut:
1. Learning to know (belajar untuk memperoleh pengetahuan).
2. Learning to do (belajar untuk dapat berbuat/bekerja).
3. Learning to be (belajar untuk menjadi orang yang berguna).
4. Learning to live together (belajar untuk dapat hidup bersama dengan orang lain).
Pendidikan kecakapan hidup merupakan konsep pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan warga belajar agar memiliki keberanian dan kemauan menghadapi masalah hidup dan kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan kemudian secara kreatif menemukan solusi serta mampu mengatasinya.
Unsur-unsur pendidikan life skills:
1.    Terampil mengenal diri
2.    Terampil berfikir rasional
3.    Terampil bermasyarakat
4.    Terampil bekerja (vokasional/hard skills)


Soft skills terbagi dua, yaitu Intrapersonal skills dan Interpersonal skills. Intrapersonal skills meliputi awareness, goal setting, belief, love, positive energy, concentration dan decision making. Interpersonal skills meliputi communication, motivation skills, team building dan mediation.
Ayat ini menerangkan bahwa setiap kelemahan dan kekurangan berupa kelemahan ekonomi, kurang stabilnya kesehatan fisik serta kelemahan intelegensi anak adalah tanggung jawab kedua orang tuanya maka ayat ini menegaskan bahwa setiap generasi itu harus memiliki kecakapan life skill agar tidak menjadi kaum yang tertinggal.
Pengertian dari life skill itu sendiri adalah kecakapan hidup yang dimiliki oleh seseorang untuk berani menghadapi masalah kehidupan secara wajar, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Unsur-unsur pendidikan life skills yaitu : 
  • Terampil mengenal diri (Soft skills)
  • Terampil berpikir rasional  (Soft skills)
  • Terampil bermasyarakat  (Soft skills)
  • Terampil bekerja (Vocational / Hard skills)
 SOFT SKILLS
INTRAPERSONAL
INTERPERSONAL
Awareness
Communication
Goal Setting
Motivation Skill
Belief
Team Building
Love
Mediation
Positive Energy

Consentration

Decision Making




D.      Hubungan Pendidikan Life Skill dan surah An-Nisa/4:9

Apa yang dilakukan Lukman dalam menginteralisasikan nilai-nilai kepada putranya adalah contoh yang baik bagi pendidikan informal di rumah tangga, sebagaimana terekam dalam Surah Luqman/31: 13-19

Salah  satu firman Allah swt yang mengharuskan setiap umat tidak meninggalkan di belakang mereka generasi yang lemah, tak berdaya, dan tak memiliki daya saing dalam kompetensi kehidupan dapat dibaca dalam surah An-Nisa/4:9 sebagai berikut:
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْتَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.
Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah  dan hendaknya mereka mengucapkan perkataan yang benar.
            Rangkaian ayat diatas berbicara tentang hak waris anak-anak yatim yang harus ditunaikan secara baik.