PENDIDIK UTAMA : ORANGTUA (Surat At Tahrim : 6)
(Teks Ayat dan Terjemahan Surat At Tahrim : 6, Isi Kandungan Surat At Tahrim : 6, Analisis
Ayat Surat At Tahrim : 6)
Dosen :
Abdul Ghofur, MA
Disusun oleh :
Ina Nur Hasanah :
1112014000065
Irna Octarina :
1112014000067
Indriani Anggari : 1112014000073
Disampaikan dalam Mata Kuliah
Al Qur’an Hadits Kelas 2C pada Semester Genap
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI “SYARIF HIDAYATULLAH”
JAKARTA
2013
-------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
Islam merupakan agama
rahmatan lil alamin, tidak hanya mengatur atau mengatasi permasalahan agama
saja tetapi juga permasalahan dalam keluarga. Sebagaimana
yang akan kami bahas, yakni mengenai orang tua sebagai pendidik utama dalam keluarga. Dimana orang tua memegang peranan penting dalam perkembangan anaknya,
baik
secara psikis maupun fisik.
Seperti yang akan dibahas dalam Surat At Tahrim ayat
6, apa saja peranan orang tua dan tanggung jawabnya akan kita ulas dalam makalah
ini.
BAB II
A.
TEKS AYAT DAN TERJEMAHAN SURAT AT-TAHRIM AYAT 6
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ
وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا
أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.”(QS. 66:6)
Ayat diatas memberi tuntunan kepada kaum beriman bahwa
: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu, antara
lain dengan meneladani Nabi dan pelihara juga keluarga kamu yakni istri,
anak-anak, dan seluruh yang berada di bawah tanggung jawab kamu dengan mendidik
dan membimbing mereka agar kamu semua terhindar dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia-manusia yang kafir dan juga batu-batu
antara lain yang dijadikan berhala-berhala.Di atasnya yakni yang
menangani neraka itu dan bertugas menyiksa penghuni-penghuninya adalah malaikat-malaikat
yang kasar-kasar hati dan perlakuannya.
A.
ISI KANDUNGAN SURAT AT TAHRIM AYAT 6
Ayat
enam diatas menggambarkan bahwa dakwah dan pendidikan harus bermula di rumah.
Ayat di atas walau secara redaksional tertuju kepada kaum
pria (ayah), tetapi itu bukan berarti hanya tertuju kepada mereka. Ayat ini
tertuju kepada perempuan dan lelaki (ibu dan ayah) sebagaimana ayat-ayat yang
serupa (misalnya ayat yang memerintahkan puasa) yang juga tertuju kepada lelaki
dan perempuan. Ini berarti kedua orangtua bertanggung jawab terhadap anak-anak
dan juga pasangan masing-masing sebagaimana masing-masing bertanggungjawab atas
kelakuannya. Ayah atau ibu sendiri tidak cukup
untuk menciptakan satu rumah tangga yang diliputi oleh nilai-nilai agama serta
dinaungi oleh hubungan yang harmonis.
Lalu dalam tafsir ibnu katsir dijelaskan
Mengenai firman Allah subhanahu wa ta’ala,
قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka”,
Mujahid (komentar Sufyan As-Sauri kepada Mujahid mengatakan, “Apabila datang kepadamu suatu tafsiran dari Mujahid, hal itu sudah cukup bagimu”) mengatakan : “Bertaqwalah kepada Allah dan berpesanlah kepada keluarga kalian untuk bertaqwa kepada Allah”.
Mujahid (komentar Sufyan As-Sauri kepada Mujahid mengatakan, “Apabila datang kepadamu suatu tafsiran dari Mujahid, hal itu sudah cukup bagimu”) mengatakan : “Bertaqwalah kepada Allah dan berpesanlah kepada keluarga kalian untuk bertaqwa kepada Allah”.
Sedangkan Qatadah mengemukakan : “Yakni, hendaklah engkau menyuruh mereka berbuat taat kepada Allah dan mencegah mereka durhaka kepada-Nya. Dan hendaklah engkau menjalankan perintah Allah kepada mereka dan perintahkan mereka untuk menjalankannya, serta membantu mereka dalam menjalankannya. Jika engkau melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah, peringatkan dan cegahlah mereka.”
Demikian itu pula yang dikemukakan oleh Adh Dhahhak dan Muqatil bin Hayyan, dimana mereka mengatakan : “Setiap muslim berkewajiban mengajari keluarganya, termasuk kerabat dan budaknya, berbagai hal berkenaan dengan hal-hal yang diwajibkan Allah Ta’ala kepada mereka dan apa yang dilarang-Nya.”
Berikut adalah beberapa pelajaran yang dapat diambil
dari surat at-tahrim ayat 6:
1. Perintah Taqwa Kepada Allah SWT dan
berdakwah
Dalam ayat
ini firman Allah ditujukan kepada orang-orang yang percaya kepada Allah dan rasul-rasul-Nya,
yaitu memerintahkan supaya mereka, menjaga dirinya dari api neraka yang bahan
bakarnya terdiri dari manusia dan batu, dengan taat dan patuh melaksanakan
perintah Allah, dan mengajarkan kepada keluarganya supaya taat dan patuh kepada
perintah Allah untuk menyelamatkan mereka dari api neraka. Api neraka
disediakan bagi para kafir / pendurhaka yang tidak mau taat kepada Allah dan
yang selalu berbuat maksiat.
Oleh karena
itu kita diwajibkan oleh Allah untuk taat kepada-Nya supaya selamat daripada
siksa-Nya. Caranya membina diri kita terlebih dahulu dalam mendalami akidah dan
adab islam kemudian setelah kita mampu melaksanakan maka kita wajib
mendakwahkan kepada yang lain yaitu orang-orang terdekat kita / keluarga yaitu
orang tua, istri, anak, adik, kakak dan karib kerabat.
2. Anjuran
menyelamatkan diri dan keluarga dari api neraka
Banyak
sekali amalan shalih yang menjadikan seseorang masuk surga dan dijauhkan dari
api neraka, misalnya bersedekah, berdakwah, berakhlaq baik, saling tolong
menolong dalam kebaikan dan sebagainya. Di antara cara menyelamatkan diri dari
api neraka itu ialah mendirikan shalat dan bersabar.
3. Pentingnya pendidikan islam sejak
dini
Anak
adalah aset bagi orang tua dan di tangan orangtualah anak-anak tumbuh dan
menemukan jalan-jalannya. Banyak orang tua “salah asuh” kepada anak sehingga
perkembangan fisik yang cepat diera globalisasi ini tidak diiringi dengan
perkembangan mental dan spiritual yang benar kepada anak sehingga banyak prilaku
kenakalan-kenalakan oleh para remaja.
Sebagai orang tua yang proaktif kita harus
memperhatikan benar hal-hal yang berkenaan dengan perkembangan sang buah hati,
amanah Allah. Rasulullah juga memeberitahu betapa pentingnya / Urgensimendidikanaksejakdini, dalam hadits Rasulullah SAW :
“Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka
hanya kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya seorang yahudi atau seorang
nasrani atau seorang majusi”.
(HR.Bukhari)
Dari hadits di atas jelaslah bahwa setiap
bani adam yang terlahirkan di dunia ini dalam keadaan fitrah (dalam keadaan
islam), karena sesungguhnya setiap bani adam sebelum ia terlahirkan ke dunia
(masih dalam kandungan), ia sudah berikrar dengan kalimat syahadat yaitu
bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah Subhanallahu wa
Ta’ala dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah Subhanallahu wa Ta’ala.
Sedangkan yang menjadikan anak itu menjadi seorang yahudi, nasrani, dan majusi
melainkan itu semua karena peranan dari kedua orang tuanya.
Dan untuk lebih menambah pengetahuan kita,
saya akan mengutip pernyataan ilmuwan pendidikan Dorothy Law Nolte yang pernah
menyatakan bahwa anak belajar dari kehidupan lingkungannya. Lengkapnya adalah
sebagai berikut :
a. Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar
memaki
b. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar
berkelahi
c. Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar
rendah diri
d. Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar
menyeasali diri
e. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar
menahan diri
f.
Jika anak
dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
g.
Jika anak
dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan
h.
Jika anak
dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
i.
Jika anak
dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
Jika anak
dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta
dalam kehidupan.
1. Keimanan kepada para malaikat
Ayat diatas mengandung pelajaran keimanan
kita kepada sifat para malaikat yang suci dari dosa dan tidak pernah
membangkang apa yang diperintahkan oleh Allah SWT. Berbeda dengan manusia dan
jin yang kadang taat kadang pula melanggar bahkan ada juga yang tidak pernah
taat sama sekali atau selalu berbuat maksiat.
Dalam al-Qur'an dijelaskan bahwa dalam
neraka ada sembilan belas malaikat yang ditugasi menjaga neraka dan pemimpinnya
adalah malaikat Malik. Sebagaimana firman Allah tentang Neraka Saqar :
“ Tahukah kamu apa Saqor itu? Saqor itu tidak meninggalkan dan membiarkan. (Neraka Saqor) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat Zabaniah). Dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan malaikat. (Al-Muddassir [74]:27-30) ”Malikat Malik 'Alaihissalam mematuhi segala perintah Allah seperti dalam firman-Nya tentang permintaan penghuni Neraka kepada Malaikat Malik“ Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab, "kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." (Az-Zukhruf [43]:77) ”Malaikat Malik mempunya tangan dan kaki yang bilangannya sama dengan jumlah ahli neraka. Setiap kaki dan tangan itu bisa berdiri dan duduk, serta dapat membelenggu dan merantai setiap orang yang dikehendakinya. Menurut kisah, karena Malik memiliki wujudnya yang sangat menyeramkan, ketika Malik melihat kearah Neraka maka sebagian api memakan api yang lain karena rasa takutnya kepadaMalik.
“ Tahukah kamu apa Saqor itu? Saqor itu tidak meninggalkan dan membiarkan. (Neraka Saqor) adalah pembakar kulit manusia. Di atasnya ada sembilan belas (malaikat Zabaniah). Dan tiada Kami jadikan penjaga Neraka itu melainkan malaikat. (Al-Muddassir [74]:27-30) ”Malikat Malik 'Alaihissalam mematuhi segala perintah Allah seperti dalam firman-Nya tentang permintaan penghuni Neraka kepada Malaikat Malik“ Mereka berseru, "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab, "kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)." (Az-Zukhruf [43]:77) ”Malaikat Malik mempunya tangan dan kaki yang bilangannya sama dengan jumlah ahli neraka. Setiap kaki dan tangan itu bisa berdiri dan duduk, serta dapat membelenggu dan merantai setiap orang yang dikehendakinya. Menurut kisah, karena Malik memiliki wujudnya yang sangat menyeramkan, ketika Malik melihat kearah Neraka maka sebagian api memakan api yang lain karena rasa takutnya kepadaMalik.
Dikatakan
pula bahwa ketika Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam naik ke Sidrat
al-Muntaha, ia bertemu dengan Malik yang kemudian menunjukkan pandangan sekilas
tentang penderitaan di Neraka. Sejak saat itu pula Malaikat Malik tidak pernah
tersenyum. Memiliki tubuh yang sangat besar, wajahnya menampakkan kemarahan,
terlihat amat menakutkan, sangat kejam, tidak kenal kompromi, di antara kedua
matanya terdapat pusat syaraf yang seandainya ia menatap bumi pasti orang-orang
yang ada didalamnya mati tiada tersisa.Begitulah mengenai wujud malaikat penjaga neraka
yang berwajah bengis, kasar dan keras. Jika kita pernah mendengar tentang
kebengisan seorang raja fir'aun yang selalu menyiksa rakyatnya dalam kisah para
nabi maka hal itu belum ada apa-apanya bila dibandingkan dengan kebengisan dan
kekasaran para malaikat penjaga neraka (disebut malaikat zabaniyah). Karena
tidak mungkin penjaga neraka adalah seorang malaikat yang lemah lembut. Semua
itu supaya para penghuni neraka merasakan azab dan penderitaan yang luar biasa
sebagai akibat dari pembangkangan mereka kepada Allah Tuhan Yang Menciptakan
mereka. Tuhan yang telah memberi banyak karunia kepada mereka namun dibalas
dengan kekufuran dan kemaksiatan.
A. ANALISIS AYAT SURAT AT TAHRIM
AYAT 6
Dari rumah tangga telah dimulai menanamkan iman
dan memupuk Islam. Karena dari rumah tangga itulah akan terbentuk umat. Dan
dalam umat itulah akan tegak masyarakat Islam. Masyarakat Islam ialah suatu
masyarakat yang bersamaan pandangan hidup, bersamaan penilaian terhadap alam.
Oleh
sebab itu, maka orang yang beriman tidak boleh pasif, artinya berdiam diri
menungu saja. Nabi sudah menjelaskan tanggung jawab dalam menegakkan iman. Yang
mula-mula sekali diperintahkan oleh Nabi ialah supaya memelihara diri sendiri
lebih dahulu supaya jangan masuk neraka. Setelah itu memelihara seluruh isi
rumah tangga (istri dan anak-anak).
Dan
tanggung jawab yang terletak diatas pundak tiap-tiap orang menurut apa yang
ditanggungjawabinya akan ditanya tentang kepemimpinannya terhadap ahlinya,
yaitu istri dan anak-anaknya. Karena yang disebut itu adalah seisi rumah yang
terletak dalam tanggung jawab. Kadang-kadang seseorang memikul tanggung jawab
sampai dua, tiga. Jika ia imam dalam satu masyarakat dan dia pun sama dalam
satu rumah, maka keduanya pun di bawah tanggung jawabnya.
Supaya
diri seseorang mempunyai pengaruh , berwibawa, dan disegani, hendaklah perangai
dan tungkah lakunya dapat dijadikan contoh oleh anak dan istrinya. Hendaknya
dia jadi kebanggaan bagi keluarga.
------------------------------------------------------------
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a.
Dakwah
dan pendidikan harus bermula di rumah.
b.
Kedua
orangtua bertanggung jawab terhadap anak-anak dan juga pasangan masing-masing
sebagaimana masing-masing bertanggungjawab atas kelakuannya.
c.
Beberapapelajaran
yang dapatdiambildariSurat At Tahrim :
1.
Perintah Taqwa Kepada Allah SWT dan berdakwah
2. Anjuran menyelamatkan diri dan
keluarga dari api neraka
3. Pentingnya pendidikan islam
sejak dini
4.
Keimanan kepada para malaikat
-----------------------------------------------------------------------------
A. Daftar Pustaka
Ihsan, Muhammad. TeksdanTerjemahanAyat. (http://users6.nofeehost.com/alquranonline/Alquran_Tafsir.asp?SuratKe=66, diakses 18 April 2013 pukul
10.00 WIB)
Misbahudin, PendidikanKeluarga yang Terkandungdalam
Al Quran KajianTafsirSurat At Tahrimayat 6,Skripsi, Jakarta : (PPs UIN,
2012
Rohman, Abdul. Isi
KandunganSuratAtTahrim. (dulrohman.blogspot.com/.../tafsir-at-tahrim-ayat-6-peliharalah.html, diakses 16 Maret
2013 pukul 11.00 WIB)
Shihab, M. Quraish. Tafsir
al-Mishbah (volume 14).(Tangerang
: Lentera Hati ,
2007)
MAAF... SAYA COPPY YA.... GI KEPEPET.
BalasHapussyukron
BalasHapus